Selasa, 15 Maret 2022

Voice Of Baceprot - [Not] Public Property : Kualitas Naik Kelas!

 


Kalau saya punya kuasa dalam menobatkan lagu terbaik Indonesia tahun ini, maka inilah dia lagunya!!!

Perjalanan VOB patut diberi apresiasi setinggi-tingginya. Dari awal karir dengan kekuatan sosial media, sampai kualitas lagu yang sekarang, benar-benar menginspirasi banyak musisi terutama musisi perempuan dan muda.

Lirik yang mereka usung selalu bertema sosial. Dengan musik distorsi tebal, bass betot slapping-an, dan dobel pedal, sepertinya akan sangat aneh memainkan lagu pop penuh nuansa asmara. Pas-lah lirik yang mereka suarakan dipadu dengan jiwa musik mereka. Di lagu ini, saya mendengar begitu kental nuansa lirik yang diusung Rage Against The Machine. Kalau mengulik dari awal bermusik mereka, memang beberapa lagu RATM seperti Killing In The Name Guerilla Radio sempet mereka bawakan dan viral di sosial media sampai akhirnya mendapat respon dari sang gitaris langsung, Tom Morello. Dan dari beberapa wawancara, mereka memang mengakui RATM menjadi salah satu pengaruh terbesar mereka dalam bermusik.

Oke, sekarang kita bahas kenapa lagu ini menjadi sangat menarik.

Intro lagu ini sangat kental dengan riff musik Metallica. Mungkin tanpa melihat video mereka, hanya mendengarkan lagu ini, kita akan mengira ini Metallica lagi bikin lagu baru. Dan setelah melihat visualnya, wow, pasti kita kaget ternyata yang bermain musik adalah tiga perempuan berparas imut, berjilbab pula.

Masuk ke bagian vokal mulai masuk. Nuansa musik langsung berubah groovy dengan beat drum yang catchy ala Chad Smith-nya RHCP, dan permainan bass yang sangat memukau dengan teknik slapping ala-ala Flea. Dari Metallica langsung anjlok ke RHCP? What a transition!!!

Masuk ke bagian bridge, bagian sebelum reff, nuansa rock and roll scale pentatonic, dengan beat ala-ala metal dobel pedal, sangat memacu adrenalin saat mendengarnya. Dan masuk bagian reff, nuansa musik System Of A Down langsung terasa kental dengan ciri khas perpindahan nada yang tidak umum berada di lagu-lagu populer.

Setelah reff pertama, dilanjut dengan riff gitar nuansa Metallica, lagi. Saya kira bakalan dilanjut dengan vokal masuk, eh ternyata ada bagian solo part dari gitaris. Dan, sedikit mengejutkan! Saya mendengar suara gitar solo Kurt Cobain-nya Nirvana! Uniknya, bass yang mengiringi masih model Flea saat ngebetot bass. What a blend!

Bagian song dengan nuansa musik Red Hot Chili Pepper langsung menyambut. Setelah itu disambut bagian bridge seperti sebelumnya.

Yang sangat mengejutkan, setelah bagian bridge dilanjut dengan rap ala-ala RATM yang diramu sangat ciamik, kuat dan menohok! Lirik yang dinyanyikan di bagian ini adalah penegasan dari semua pesan yang mereka suarakan di lagu ini. Bagian ini, di otakku yang sedang mencerna saat mendengarkan, menjadi klimaks dari lagu. Yang awalnya dimanjakan dengan nuansa lagu yang sangat bervariasi dan melimpah, kemudian bertemu bagian klimaks ini, seperti makan bakso yang isinya tidak cuma pentol. Pertama coba kuahnya, kemudian mienya, kemudian tahunya, kemudian somaynya, dan diakhiri dengan makan pentolnya. Benar-benar sensasi pengalaman yang melekat di pikiran.

Setelah bagian klimaks, dilanjut dengan bridge dan reff seperti sebelumnya. Kejutannya tidak sampai di situ, bagian yang benar-benar terakhir dari lagu ini, sang vokalis memakai teknik growl yang biasa ada di musik grind metal, death grind, atau semacamnya lah. Dan yang membuat unik, teknik growl itu disambut dengan backing vocal ala-ala idle pop cewek yang ceria semacam Babymetal. Teriakan ceria di akhir lagu pun mengiringi sampai akhir. Sepertinya memang unsur ini disengaja untuk mengingatkan pendengar, meskipun metal yang mereka mainkan, mereka masih perempuan muda yang ceria. Metal can be fun, right?

Kenapa lagu ini sangat membekas di pikiran saya? Karena tatanan sound-nya! Kalau melihat dari lagu sebelumnya, lagu ini sangat berbeda! Mendengarnya seperti mendengar band-band rock kenamaan dunia.

Nuansa soundnya benar-benar mewah, renyah dan nendang. Seperti semua instrumen keluar tapi dapat tempatnya masing-masing, tidak ada tabrakan sama sekali, semuanya terdengar dan tidak bercampur aduk.

Apa yang terjadi dengan tatanan sound mereka di lagu ini? Saya bela-belain buat mengusut siapa di balik lagu ini sampai terdengar sangat profesional dan berkelas.

Tentu saja saya terkejut mengetahuinya. Di balik lagi ini, ternyata ada dua nama sound engineer yang namanya sudah melegenda dan menangani tatanan sound banyak musisi dunia. Di bagian mixing digarap oleh Tue Madsen yang pernah menangani mixing dari Behemouth, Suicide Silence, bahkan Babymetal. Dan di bagian mastering digarap oleh Howie Weinberg yang reputasinya lihat saja di Google. Kamu akan geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa orang yang menggarap mastering ratusan lagu Iron Maiden, bahkan album Nevermind-nya Nirvana, bisa andil menggarap mastering dari lagu Band yang baru terdengar namanya di dunia Internasional dan bahkan baru rilis beberapa lagu baru secara official. Hey VoB, kalian kok bisa sih kenal ni orang-orang kawakan musik dunia? Bayar berapa sih buat garap lagu di mereka? Sampai tulisan ini dibuat pun, mengingat fakta itu tetap membuat saya geleng-geleng kepala dan takjub bahagia.

Yang pasti, VoB menetapkan standar yang sangat tinggi untuk musik di Indonesia. Seperti mereka ingin bilang, "Gini loh harusnya musik Indonesia!!!"

Sekali lagi, buat saya, ini adalah lagu terbaik Indonesia tahun ini dan akan melegenda, setidaknya di hati saya.

Selamat, Voice of Baceprot! You Rooooock!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pria Pembawa Petaka

 Hatinya pilu. Ingin menangis tapi dia merasa dia adalah pria tangguh. Buat apa menangis hanya karena wanita? Menangis hanya untuk pria lema...