Jumat, 18 Juli 2025

Pukul 20.20 di Bawah Langit Denpasar

 


Malam ini bintang begitu ramai

Pertunjukan kerlap-kerlip gemulai

Tak biasanya langit begitu elok

Semoga juga ada esok


Pertanda apakah ini?

Apakah langit merasa iri?

Dari kemarin tertutup mendung

Tak ada untuk dirinya yang bersenandung


Melihat gemerlap langit dari bumi

Tak sadar aku sedang meratapi

Kisah kehidupan yang berlalu

Kadang senang kadang pilu


Nasehat lama sudah banyak tertera

Kehidupan itu laksana roda

Selalu berputar sampai nanti

Yang disebut banyak orang, mati


Perputaran itu akan selalu terjadi

Pada siapapun di dunia ini

Kalau kau merasa tinggi sekarang

Sebenarnya kau menghadapi perang


Pertempuran antara nafsu dan nurani

Nafsumu mengajak menjauhkan diri

Lupa dengan Yang Maha Mencipta

Sampai dunia sangat kau cinta


Nuranimu terus membujukmu

Berkata semua itu palsu

Tapi kau malah membuatnya lemah

Terus mengotori hati yang fitrah


Tak sadarkah bagaimana ibadahmu?

Selalu berkelibat yang bukan Penciptamu

Yang fana telah menguasai

Saranku, tetaplah berhati-hati


Karena ada saatnya rodamu di sisi tanah

Kemudian kau menjadi lemah

Padahal kemarin kau busungkan dada

Seakan-akan kau penguasa dunia


Sayang seribu sayang kalau itu terjadi

Kesempatanmu di dunia cuma sekali

Aku cuma ingin berbagi

Berbagi kesadaran lewat tulisan ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berantakan

  Lagi-lagi, rumah sangat berantakan di mana-mana. Yaa, aku menyadari ini namanya konsekuensi, atas lepasnya ketergantungan terhadap gawai (...